Senin, 19 Mei 2008

IAIN Sunan Ampel

IAIN Sunan Ampel sudah berdiri sejak tahun 1965, awal berdirinya institusi ini dipelopori oleh para ulama dan kiyai Jawa Timur dan fakultas pertama yang berdiri adalah Fakultas Syari’ah dan Fakultas Tarbiyah. Pada awal berdirinya juga IAIN ini membawahi beberapa cabang di seluruh Jawa Timur dan Indonesia Timur. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin bertambahnya minat calon mahasiswa baru untuk menempuh pendidikan tinggi di IAIN Sunan Ampel, maka cabang-cabang yang ada di kota-kota kecil Jawa Timur berdiri sendiri dengan institusi bernama STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), diantaranya di Pamekasan, Malang. Visi IAIN Sunan Ampel sebagai lembaga pendidikan Agama Islam diharapkan dapat mencetak para sarjana-sarjana yang memiliki akhlakul karimah. Bukan hanya spesialisasi dibidang ilmu agama saja, namun mampu menjawab tantangan zaman moderen yang berbau teknologi. Hal ini terlihat dari fasilitas pendukung yang telah diaplikasikan di setiap fasilitas pendukung akedimik kampus. Dari sistem administrasi kesiswaan hingga sistem informasi perpustakaan. Tak lupa juga disana disediakan fasilitas internet dan hotspot untuk Mahasiswa. Walau jaman sudah berubah namun sikap mental agamais dikalangan mahasiswanya masih tetap dipertahankan, yang sampai saat ini pun sistem kode etik mahasiswa masih dipertahankan, dimana di dalam peraturan kode etik tersebut bertujuan untuk memagari mereka agar tetap dalam kontrol perilaku yang islami. Sehingga kedepannya lulusan dari IAIN ini menjadi sarjana yang berpola fikir dzikir, berpola sikap yang etis, bertindak yang rasional, bahwa mereka harus ada keseimbangan antara intelektual dan spiritualnya. Fakultas yang ada di IAIN Sunan Ampel saat ini adalah Fakultas Adab, Dakwah, Syari’ah, Tarbiah dan Ushuluddin. Dalam menjawab tantangan keilmuan yang ditawarkan, IAIN Sunan Ampel telah mempersiapkan para tenaga pengajar yang sebagian besar lulusan S2, S3 dan Guru Besar. Para tenaga pengajar ini juga lulusan terbaik dalam negeri dan luar negeri. Tidak mau keilmuannya hanya di cap sebagai ahli kitab, fasilitas pendidian juga dilengkapi dengan berbagai praktik yang disesuaikan dengan kebutuhan jurusan. Syarat untuk masuk IAIN Sunan Ampel tidak hanya terbatas dikalangan Santri dan Madrasah saja, dari SMU, SMK juga dapat diterima asalkan lulus ujian. Sistem penjaringan juga dilakukan dengan beberapa jalur, diantaranya melalui SPMB, PMDK dan Prestasi. Yang paling unik adalah melalui prestasi, yang mana calon siswa yang akan diterima adalah yang memiliki prestasi belajar rata-rata minimal 70. Ada juga yang melalui prestasi khusus, calon siswa pernah menyandang juara 1, 2 atau 3 MTQ yang dilakukan LPTQ/Depag minimal setingkat Kabupaten pada waktu SMU dan melampirkan copy sertifikat kejuaraan. Yang kedua dari prestasi khusus adalah yang memiliki prestasi hafal Al-Quran minimal 10 juz dan akan dilakukan pengecekan hafalannya. Dari semua jurusan yang ada, IAIN Sunan Ampel juga memiliki kelas internasional dari fakultas Ushuluddin, dimana kelas ini diberi beasiswa. Kelas internasional ini cuma memakai dua bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris, kelas ini merupakan obsesi Rektor saat ini untuk mewujudkan kelas khusus yang ahli dibidang Ushuluddin. Kelas ini juga termasuk yang terbaik di Indonesia, karena penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggrisnya tidak diragukan lagi. Untuk mendukung program bahasanya IAIN Sunan Ampel sudah mempersiapkan gedung khusus bahasa yang disebut SAC (Self Access Center). Yang kedua, kelas seluruh Indonesia dari fakultas Syari’ah. Yang mana para calon siswanya disaring dari seluruh pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Kapasitas Mahasiswa dalam satu angkatan benjumlah 60 orang untuk dicetak menjadi ulama-ulama yang intelektual, atau ulama plus yang tidak hanya intelek dibidang agama tapi intelek juga di pengetahuan umum lainnya. Yang terakhir, program akselerasi, hampir sama dengan kelas Syaria’ah, tapi masa belajarnya yang berbeda. Bila kelas kedua dalam menempuh S1 butuh waktu 4 tahun, maka kelas akselerasi bisa lebih pendek, bisa 3 tahun. Yang mengikuti jurusan ini ditempa di kelas khusus yang bernama Mahad Ali (pesantren kampus). Ke-khususan kelas ini didukung oleh sistem belajar tambahan diluar dari jam belajar kampus, semacam ektrakulikuler. Dari seluruh fakultas dan jurusan yang ada di IAIN Sunan Ampel, fakultas Dakwah yang paling banyak memiliki jurusan umum, dan jurusan ini sudah berjalan 3 tahun. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Isalam (KPI), konsentrasi dari lulusan ini adalah Sarjana Sosial Islam yang memiliki kompetensi akademik dan profesional di bidang Retorika Dakwah, Media cetak dakwah, Radio dan TV Dakwah. Dalam mendukung prakteknya jurusan ini sudah memiliki Studio TV mini untuk praktik siaran yang di pancarkan dalam radius 2 km. Kelengkapan peralatan yang ada didukung oleh ruang produksi, ruang siaran (on air ) dan kamera layaknya sebuah stasiun TV. Studio mini secara on air Radio juga disediakan untuk praktek siaran. Radio kampus ini mengudara di sekitar kampus yang menyajikan kegiatan dan perkembangan kampus. Program sudi umum yang berkenaan dengan komunikasi lainnya adalah Ilmu Komunikasi. Konsentrasi dari lulusan ini adalah menghasilkan para sarjana ilmu komunikasi yang berwawasan Islam yang memiliki kompetensi akademik dan profesional di bidang Broadcasting, Public Relation dan Advertaising. Jurusan ini juga dilengkapi oleh fasilitas laboratourim komputer untuk praktek seperti design grafis, disini juaga diajarkan mendesign dan melayout majalah atau surat kabar. Implentasi berbasis teknologi yang telah diterapkan oleh IAIN Sunan Ampel adalah sistem perpustakaan, Dimana sistem pencarian data sudah memakai program CDS/ISIS (Computerized Documentation Service/Integreted Access Catalouge). Tujuan sistem ini agar mahasiswa dapat mengakses lebih cepat tepat mengenai buku yang di inginkan. Perpustakaan IAIN Sunan Ampel juga termasuk yang paling lengkap koleksi buku agamanya secara Nasional.

0 komentar: